Bahaya Minum Teh Setelah Makan

wpid-bahaya-minum-teh-setelah-makan-nasi-jpg
Biasanya teman paling setia makan adalah minum teh, baik es teh maupun teh hangat. Namun apakah kita ketahui efek samping dari minum teh setelah makan?
Minum teh sekurang-kurangnya sejam sebelum atau setelah makan bakal kurangi daya serap sel darah pada zat besi sebesar 64 %. Pengurangan daya serap disebabkan teh ini lebih tinggi daripada disebabkan sama yang ditimbulkan oleh minum satu gelas kopi setelah makan. Kopi mengurangi daya serap cuma 39 %.

Pengurangan daya serap zat besi itu disebabkan oleh zat tanin dalam teh. Terkecuali mengandung tanin, teh juga memiliki kandungan kafein, polifenol, albumin, serta vitamin. Tanin dapat mempengaruhi penyerapan zat besi dari makanan terutama yang masuk kategori heme non-iron, misalnya padi-padian, sayur-mayur, serta kacang-kacangan.
“Bila kita makan menu standar plus segelas teh, zat besi yang diserap cuma setengah dari yang semestinya”
Menurut Dr. Rachmad Soegih, pakar gizi dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, zat tanin tersebut memanglah menghalangi produksi hemoglobin. Bila memanglah mau menghindari teh serta mendapatkan banyak zat besi, sebaiknya teh digantikan air jeruk juga sebagai peneman makan.
“Makan nasi pecel dengan jeruk jadi besar penyerapan zat besi apabila dibanding dengan minum es teh”
Mengapa? Vitamin C nyatanya memperbesar penyerapan zat besi oleh tubuh.
Apakah kenyataan ini membuat minum teh mesti ”diharamkan” sama sekali? Janganlah salah. Soalnya, teh mengandung zat lain yang berfungsi positif.
Ada kiat minum teh yang tepat, supaya minuman ini tak menghalangi produksi zat besi dalam sel darah :
* Teh bakal berefek baik untuk tubuh bila dikonsumsi pada pagi serta sore, dibarengi karbohidrat serta protein, misalnya roti serta biskuit.
* Kiat lain, memberikan jeda minum teh setelah makan, misalnya dua jam sesudah makan.
Jeda itu dibutuhkan karena rentang waktu itu diprediksikan cukup untuk usus 12 jari serta usus halus sisi atas untuk melakukan proses penyerapan makanan.
Jadi, boleh-boleh saja menyeruput teh kapan juga, asal tak setelah makan.
Batasi Es Teh, Hindari Batu Ginjal
Minuman teh dicampur dengan es juga sebagai pelepas dahaga di siang hari yang terik tentu sangatlah menyenangkan. Tetapi, untuk Anda yang mempunyai kecenderungan mengalami pembentukan batu ginjal sebagiknya berhati-hati. Riset terbaru menyarankan, baiknya beralih dari es teh ke air putih dengan lemon atau juice lemon.
Menurut beberapa ahli, batu yang terbentuk dari kristal didalam ginjal atau saluran air seni dari ginjal ke kandung kemih memengaruhi sekitar 10% populasi Amerika Serikat. Pria tercatat memiliki resiko empat kali lebih besar dibanding wanita. Resiko pembentukan batu ginjal tesebut biasanya bakal meningkat setelah usia 40 tahun.
Kandungan zat oxalate juga sebagai salah satu kunci pembentukan batu ginjal, terdapat di dalam es teh dalam tingkat konsentrasi tinggi.
“Untuk beberapa orang, es teh adalah salah satu minuman yang paling buruk. Terlebih untuk orang yang mempunyai resiko pembentukan batu ginjal, minuman itu sangat berisiko, ” tutur Instruktur department of urology di Loyola University Chicago Stritch School of Medicine, John Milner.
Kegagalan untuk melindungi kecukupan cairan dalam tubuh adalah penyebab paling utama pembentukan gagal ginjal. Tingginya suhu udara serta tingkat kelembaban, sering mengakibatkan keringat berlebihan serta dehidrasi, di dukung oleh tingginya konsumsi es teh, bisa meningkatkan resiko gagal ginjal sekarang ini.
Tea Association dari Amerika Serikat melaporkan, warganya konsumsi sekitar 1, 91 miliar galon es teh per tahun. Hal tersebut dilatari dengan keyakinan bahwa minuman tersebut lebih sehat dibanding minuman lain seperti soda serta bir.
Milner menyampaikan, minum air putih adalah cara paling baik untuk menjaga cairan dalam tubuh. Bila seorang cenderung terkena batu ginjal, pilihan terbaik adalah minum air putih dengan lemon atau juice lemon.
“Lemon mempunyai kandungan sitrat yang tinggi, hingga bisa mencegah pembentukan batu ginjal. Juice lemon yg tidak dicampur dengan bahan-bahan perasa yang lain, bisa membantu pembentukan batu ginjal terlebih untuk orang-orang yang berisiko tinggi, ” terang Milner.
Makanan yang lain yang memiliki tingkat oxalate tinggi yang perlu dihindari oleh orang yang mempunyai kecenderungan batu ginjal antara lain, bayam, coklat serta kacang.
Selain itu, butuh juga mengurngi konsumsi garam, serta minum air putih yang cukup setiap hari. Dan, makanan dengan kandungan kalsium tinggi yang bisa menetralkan penyerapan tubuh terhadap oxalate.
Mudah-mudahan bermanfaat.

Tidak ada komentar: